Rabu, 11 Mei 2011

Contoh RPP Bahasa dan Sastra Indonesia SD (5)

Kati Suciana Ningrum
Astianah
Taufik Hidayat Tulloh

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas / Semester : V / II
Alokai Waktu : 2x35 menit
Hari/Tanggal : Senin 14 Maret 2011


A. Standar Kompetensi
Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunanya dan perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.

B. Kompetensi Dasar
Menyimpulkan hasil pendidikan tentang perubahan sifat benda baik sementara maupun tetap.

C. Indikator

• Menyebutkan perubahan yang terjadi pada benda yang diperlukan khusus (dipanaskan, didinginkan dan lain-lain)
• Menjelaskan sifat perubahan yang terjadi pada benda yang diperlakukan khusus.

D. Tujuan Pembelajaran
- Siswa dapat menyebutkan minimal satu dari perubahan yang terjadi pada benda yang dipanaskan/pembakaran
- Siswa dapat menyebutkan minimal satu dari perubahan yang terjadi pada benda yang didinginkan dan pencampuran dengan air.
- Siswa dapat menjelakan sifat perubahan yang terjadi pada benda yang dipanaskan dan didinginkan.
- Siswa dapat menyebutkan dua ciri-ciri benda akibat dari pembusukan dan pengkaratan



E. Materi Ajar
Benda dan sifatnya

F. Modal / Metode
• Model yang digunakan “Two Stay Two Stray”
• Metode yang digunakan :
- Experiment
- Diskusi
- Tugas
- Tanya jawab
- Ceramah

G. Langkah-langkah Pembelajaran
I. Kegiatan Awal
- Guru mengucapkan salam, berdo’a dan mengabsen
- Menyiapkan alat-alat yang digunakan dalam experiment
- Pembagian kelompok
- Apersepsi
II. Kegiatan Inti
- Melakukan percobaan secara kelompok untuk menyelidiki perubahan yang terjadi dan sifat pada benda yang diperlakukan khusus. (yang idealnya berjumlah empat (4) orang).
- Diskusi hasil percobaan secara kelompok dan menjawab pertanyaan
- Setelah selesai, dua orang dari masing-masing kelompok menjadi tamu dikelompok lain
- Dua orang yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi ketamu mereka.
- (setelah dirasa cukup mendapatkan informasi)
Tamu mohon berdiri dan kembali kelompok mereka sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain.
- Kelompok mencocokkan dan membahas hasil kerja mereka
- Setiap kelompok mengumpulkan hasil experiment kelompoknya.
III. Penutup
- Guru memberikan kesimpulan
- Guru memberikan evaluasi
H. Alat Dan Bahan Pembelajaran
- Buku Teks
- Benda-benda / bahan-bahan di lingkungan sekitar (Air, kertas dan lain-lain)
- Gambar

I. Penilaian
- Proses (Keaktifan Siswa)
- Unjuk kerja
- Tertulis

Contoh RPP Bahasa dan Sastra Indonesia SD

1. Fitri Ferdayanti (0801675)
2. Khaerul Umam (0801752)
3. Tatang Hendrayana (0801685)
4. Fitriani (1004519)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III (tiga) / II (dua)
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentu karangan sederhana dan puisi.
II. Konpetensi Dasar : Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar ilusi dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik
III. Indikator : - Siswa dapat Menentukan urutan gambar
- Siswa dapat Membaca makna gambar ilusi
- Siswa dapat Membuat kalimat yang tepat, sesuai maksud gambar ilusi
- Siswa dapat Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar ilusi dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik..
IV. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menulis karangan sederhana berdasarkan gambar
V. Materi Pokok : Menulis karangan
VI. Metode :
 Ceramah / informasi
 Cooperatif learning (inside outside cycle)
 Pemberian tugas
VII. Langkah-Langkah Kegiatan :
a. Kegiatan Awal
- Berdoa
- Guru mengabsen dan mengkondisikan kelas
- Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru melakukan apersepsi dengan cara bercerita tentang macam-macam pekerjaan manusia.
b. Kegiatan Inti
• Guru memeberikan informasi atau ceramah kepada siswa tentang pekerjaan yang ada di sekitar kita
• Guru menyuruh salah seorang siswa maju ke depan dan bercerita tentang pekerjaan ayahnya
• Siswa dengan dibantu arahan dari guru bersama-sama membagi murid menjadi dua bagian untuk membuat kelompok.
• Guru menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh siswa
• Masing-masing kelompok membentuk lingkaran
• Kelompok yang pertama membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
• Lalu kelompok yang selanjutnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam.
• Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi informasi mengenai macam-macam pekerjaan.
• Kemudian lingkaran yang besar bergeser searah jarum jam untuk berbagi informasi dengan pasangan yang lain dari lingkaran yang kecil, begitu seterusnya.
• Siswa dari lingkaran kecil harus menyiapkan satu deskripsi mengenai pekerjaan dan siswa yang dilingkaran kecil harus menebak apa nama pekerjaan tersebut.
c. Kegiatan Akhir
• Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
• Sebagai aplikasi materi, siswa diberi tugas individual untuk lebih memahami materi yang telah disampaikan

VIII. Sumber/Alat/Bahan
1. Bina Bahasa Indonesia karangan Tim Bina Karya Guru, hal : 27-29
2. Gambar-gambar pekerjaan manusia




TUGAS KELOMPOK
“RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
BAHASA INDONESIA MENGGUNAKAN TEKNIK INSIDE
OUTSIDE CYCLE”

Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah
“Pembinaan dan Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia”

Dosen : Neneng Sriwulan, M.Pd


Disusun oleh :
Kelompok : 13
Nama : 1. Fitri Ferdayanti (0801675)
2. Khaerul Umam (0801752)
3. Tatang Hendrayana (0801685)
4. Fitriani (1004519)
Kelas / Semester : Matematika / 6










UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
2011

Analisis Nilai-nilai dalam Karya Sastra Anak

Oleh Rani Oktora


Judul : Abu Nawas “ Mengecoh Monyet Sirkus ”
Penulis : MB. Rahimsyah

Abu nawas sedang berjalan – jalan santai. Ada kerumunan masa. Abu Nawas kepada seorang kawan yang kebetulan bejumpa ditengah jalan.
“ Ada kerumunan apa disana ? Tanya Abu Nawas.
“Pertunjukan keliling yang melibatkan monyet ajaib”.
“ Apa maksud dengan monyet ajaib ?” kata Abu Nawas. Nawas ingin tahu.
“ Monyet yang bisa mengerti bahasa manusia, dan yang lebih menabjubkan adalah hanya mau tunduk denga pemiliknya saja”. Kata kawan Abu Nawas menambahkan.
Abu Nawas semakintertarik. Ia tidak tahan untuk segera menyaksikan kecerdikan monyrt itu dan keajaiban binatang raksasa itu.
Kini Abu Nawas telah berada di tengah kerumunan penonton. Karma begitu banyak penonton pemilik monyet dengan bangga menawarkan hadiah yang cukup besar bagi siapa saja yang sangup membuat monyet itu menganguk – angguk.
Banyak penonton yang mengajukan berbagai pertanyaan agar si monyet mengagukan kepalanya. Namun, monyet tetap mengeleng – gelengkan kepalanya.
Melihan kegigihan monyet itu Abu Nawas pun tertarik untuk mencoba mengajukan sebuah pertanyaan. Abu Nawas bertanya,
“ Tahukah engkau siapa aku ?” monyet itu mengeleng.
“Apkah engkau tidak kepada ku ?” Tanya Abu Nawaslagi. Namun, monyrt itu tetap mengeleng.
“ Apakah engkau takun pada tuan mu ?” Tanya Abu Nawas memancing. Monyet itu mulai ragu.
“ Bila engkau tetap diam maka akan kulaporkan kau pada tuan mu”. Lanjut Abu Nawas mulai mengancam.akhirnya monyet itu terpaksa mengganguk – angguk.
Singkat cerita pemilik monyet di lain hari memerintahkan si monyet menganguk bila ada seseorang yang bertanya kepadanya, dan melarang si monyet mengelengkan kepalanya.
Dan tibalah saat pertunjukan. Sangpemilik mengumumkan bahwa yang bisa membuat si monyet mengelengkan kepalanya maka akan mendapat hadiah yang sagat besar yaitu sekantuk uang emas.
Abu Nawas kembali mengajukan pertanyaan,
“Apakah engkau tau siapa aku ?” Tanya Abu Nawas. Monyet itu menganguk.
“ Apa kau tidak takut pada ku?” monyet itu tetap mengangu.
“ Apakah engkau tidak takut dengan tuanmu ?” pancing Abu Nawa. Monyet itu tetap menganguk karena binatang itu lebih taku pada ancaman tuanya.
Akhirnya Abu Nawas mengeluarkan bungkusan kecil yang berisi balsam panas.
“ Tahukah engkau apa guna balsam ini ?” monyet itu tetap menganguk.
“ Baiklah, boleh ku gosokan selangkanganmu dengan balsam ini?. Monyet itu menganguk.
Lalu Abu Nawas mengosok selangkagan monyet denga balsam tersebut. Tentu monyet merasa agak kepanasan dan mulai panik.
Lalu Abu Nawas mengeluarka bungkusan yang lebih besar. Bungkusan itu juga berisi balsam.
“ Maukah engkau balsam itu ku habiskan untuk mengosok selangkanganmu ?” abu Nawas mulai mengancam. Monyet itu ketakutan dan mulai lupa denga perintah tuanya sehingga monyrt terpaksa mengelengkan kepalanya. Dan akhirnya Abu Nawas kembali memenangkan hadiah itu.

Analisis cerita Abu Nawas :

Karya sasyra diatas dapat digolongkan dengan genre Realisme ( cerita realime dan relisme binatang ).
Alasan : Dikatakan cerita realisme, karna cerita tersebut menceritakan kehidupan sehari – hari yang sering terjadi dimasyarakan, dan juga termasuk realisme binatang. Karna didalamnya juga menceritakan seekor monyet sirkus yang dituntut untuk menuruti segala perintah tuanya, dan bila monyet tidak menurut pada tuanya monyrt akan diberi hukuman yang sangat berat.

 Nilai yang terkandung dalam cerita diatas dilihat dari nilai personal yaitu perkembangan emosional, dan perkembangan intelektual. Berikut ini alasanya :

1. Perkembangan Emosional
Alasanya : Karena di dalam cerita abu nawas menuntut perkembangan emosional anak ( mana mungkin seekor monyet dapat mengeti apa yang dikatakan manusia ) seperti yang dikisahkan dalam cerita tersebut.

2. Perkembangan Intelektual.
Alasanya : karena dalam cerita sosok Abu Nawas digambarkan sebagai orang yang dapat berfikiran cedik dalam keadaan apapun. Kisah ini bagi membaca ( anak ) dapat memberi pelajaran bahwa dimanapun berada dan dalam kesulitan apapun anak dituntut bertindak cerdik dan kreatif.

 Dari segi nilai Pendidikan cerita “ Abu Nawas” dapat mengandung nilai – nilai sebagai berikut :
1. Perkembangan Bahasa
Alasanya : anak dapat mengambil hikmah dari kecerikan Abu Nawas, yaitu anak dituntut untuk tidak malu berbicara mengungkapkan pendapat tentang suatuhal yang ia ketahui maupun yang ia tidak ketahui.
Dan bila ini diterakan di sekolah sebagai pembelajaran guru bisa meminta siswa untuk menceritakan kembali kisah Abu Nawas yang telah dibaca di depat kelas dan mengungkapkan kesan atau amanat apa yang dapat siswa ambil setelah membaca kisah Abu Nawas tersebut. Sehingga guru juga akan membuat perkembangan bahasa siswa bertambah.

2. Penanaman Kebiasaaan Membaca.
Alasanya : karna cerita tersebut mengandung unsur yang jenaka ( lucu ), menarik untuk disimak dan dijadikan bacaan untuk anak. Serta bahasa yang digunakan tidak berbelit – belit dan tidak mengunakan bahasa kiasan di dalamnya sehinga bacaan seperti ini pasti disukai oleh anak. Guru biasa menanamkan kebiasan membaca anak mulai dari bacaan yang ringan namun sarat akan hikmah sebagai penenman kebiasaan membaca permulaan pada anak.

Analisis Karya Sastra Anak

ANALISIS KARYA SASTRA ANAK
Oleh Eneng Murni Nurjanah

1. IDENTITAS BUKU
Judul Buku : “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)”
Penulis : Dias Nuryamsi
Penerbit : Lingkar Pena

2. IKHTISAR CERITA

Fira Thisandiandi Jacqualine dan Fara Thisandiandi Jacqualine adalah saudara kembar yang berprofesi sebagai artis cilik. Suatu ketika Pak Pos mengantarkan surat dari Trikata Chanel ke rumah Fira dan Fara. Isi suratnya adalah penawaran kerja sebagai pembawa acara Kuliner Luar Negeri. Nama acaranya adalah“Yummy World With FiFa”. FiFa merupakan singkatan nama dari Fira dan Fara, maklum mereka kan artis cilik yang sangat terkenal di Indonesia (dalam cerita ini).

Dengan hati senang FiFa menerima Job ini. Lalu FiFa membalas surat yang dilayangkan Trikata Chanel melalui email. Maklum FiFa sangat sibuk, jadi tidak sempat untuk ke Kantor Pos. Zaman sudah semakin canggih, bagi FiFa lebih praktis membalas surat melalui email ketimbang harus ke Kantor Pos. Trikata Chanel pun menjelaskan mekanisme kerja acara ini, dan FiFa setuju. Perjanjian dan kontrak kerja pun disepakati. Alhasil, beberapa hari setelah kesepakatan, FiFa akan berangkat ke Negeri pertama, yaitu Filiphina. Tiba saatnya keberangkatan FiFa dan kru acara “Yummy World With FiFa” dari Jakarta (Bandara Soekarno Hatta) menuju Filiphina.
Sesampainya di Filiphina FiFa dan kru acara “Yummy World With FiFa” memulai syuting acara ini. Mba Nadia adalah Sekretaris Manager Trikata Chanel yang mengatur acara ini. Dengan penuh semangat dan ahli FiFa membawakan acara ini. Menyapa para pemirsanya yang setia. Selesai syuting di Filiphina, kini giliran Negata India yang akan FiFa sambangi.

Di India, FiFa melewati hari-hari yang sangat aneh. Dimulai dari koper yang penuh dengan kecoa, sampai dengan terjebaknya FiFa dalam lift hotel yang ada di India. Kemudian Fara mencoba menghubungi mba Nadia, namun telephonenya di riject oleh Nadia. FiFa tak curiga sedikitpun terhadap mba Nadia, dengan muka yang memucat mereka pasrah terkurung didalam lift. Beberapa saat setelah terkurung dalam lift, ada seorang anak kecil yang membantu mereka. Siapakah dia? FiFa tak menghiraukan hal ini, dalam benak mereka saat itu agar mereka bisa cepat keluar dari dalam lift ini.

Setelah ditemukan oleh kru acara “Yummy World With FiFa”, syuting pun dilanjutkan esok dengan 2 episode sekaligus. Tanpa terasa dua minggu sudah FiFa dan kru acara “Yummy World With FiFa” berada di India. Kini tiba saatnya FiFa dan kru acara “Yummy World With FiFa” kembali ke Indonesia. Di Bandara Indira Ghandi International Airport, FiFa meminta izin kepada mba Nadia untuk pergi ke toilet. Lama mengantri di toilet, FiFa tersadar bahwa Pesawat mereka sudah berangkat setengah jam yang lalu. Dengan terengah-engah FiFa berlari menuju tempat FiFa dan kru acara “Yummy World With FiFa” berkumpul awal sebelum FiFa pergi ke toilet. Namun yang didpaat FiFa, kru acara “Yummy World With FiFa” sudah pergi. FiFa pun beranjak ke tempat informasi untuk menyakan keberangkatan pesawat menuju Indonesia dan menanyakan kapan Pesawat yang berangkat ke Indonesia kembali terbang. Alhasil dengan hati kesal dan marah FiFa pulang sendiri ke Indonesia tanpa ditemani kru acara “Yummy World With FiFa”.

Sesampainya di Indonesia, FiFa penasaran dan beranjak kerumah mba Nadia. FiFa menanyakan kenapa mba Nadia pergi, padahal FiFa sudah berpesan ketika pewawat akan lepas landas, harap mba Nadia memberitahukan FiFa. Alhasil mba Nadia pun gugup menjawab pertanyaan FiFa, dengan mencari alasan ini itu akhirnya FiFa percaya juga. Walau dalam benak mereka, mereka akan tetap mencari tahu kenapa mba Nadia tega berbuat seperti itu. Di dalam rumah mba Nadia, Fira merasa ada yang mengawasi mereka dari dalam ruangan dekat kamar mandi sebelah kamar mba Nadia. Kemudian, dengan sembunyi-sembunyi Fira masuk kedalam ruangan tersebut dengan hati-hati, mumpung mba Nadia sedang didapur mengambilkan mereka minum. Dari dalam ruangan ini Fira menemukan seorang anak laki-laki yang ia kenal sekali suaranya. Kemudian mereka berkenalan, Adam itulah nama anak yang tersembunyi diruangan itu. Kemudian Adam menceritakan apa yang terjadi pada dirinya. Ternyata mba Nadia adalah sekomplotan penculik anak. Dan Adam adalah salah satu korbannya. Kemudian Fira keluar dari ruangan itu dan tergesa-gesa mengajak Fara untuk pulang. Kemudian Fira menceritakan apa yang ia alami diruangan itu kepada Fara saudara kembarnya. Merekapun merencanakan sesuatu untuk menjebloskan mba Nadia kedalam penjara.
Beberapa hari setelah kejadian itu, mereka kembali ke kediaman mba Nadia dan ketika mba Nadia lengah mereka membebaskan Adam. Tentu saja dengan hati-hati. Tanpa disadari mba Nadia, Adam pun sudah berada didalam mobil FiFa. Dengan tanpa dosa dan tanpa terjadi apa-apa, FiFa dan mba Nadia bercengkerama dan bercanda. Sesekali FiFa menanyakan kapan syuting kembali dilaksanakan. Setelah dirasa lama, FiFa pun pamit pulang. Sesampainya di rumah FiFa, Adam diperkenankan untuk mandi, bersih-bersih dan istirahat. Setelah terlihat jelas siapan Adam, ternyata ia adalah Thsiadam Halil, artis cilik yang sudah lama menghilang, dan ternyata diculik oleh mba Nadia beserta komplotan.

Keesokan harinya, FiFa mengantarkan Adam kerumah kediaman orangtua yang sudah lama menantikan Adam. Kemudian FiFa melanjutkan rencana mereka, yaitu pergi melapor ke Kantor Polisi. Kepada Pak Alex sang juru ketik diruangan itu, FiFa dan Adam menceritakan apa yang terjadi pada mereka. Dengan seksama Pak Alex mendengarkan cerita ketiga bocah ini, dengan dibarengi mengetik dimesin tik kesayangnnya.
Tanpa basa-basi, Polisi bersama tim mengepung tempat persembunyian mba Nadia beserta komplotan sehari setelah pelaporan dari ketiga bocah ini. Dengan disaksikan FiFa bagaimana mba Nadia tertangkap, mereka sangat menyesalkan ternyata mba Nadia orang yang sangat mereka percaya adalah seorang penculik kelas kakap yang sudah lama jadi buronan Polisi. Dengan muka merah padam mba Nadia beserta komplotan ditangkap. Mba Nadia merasa kesal ketika melihat FiFa berada ditempat penangkapan. Akhirnya mab Nadia beserta komplotan tertangkap. Pak Alex mengucapkan banyak-banyak terimakasih kepada FiFa atas laporan dan kerjasamanya. FiFa senang bisa membantu Polisi, apalagi ini bukan perkara kecil.

Dengan perasaan senang FiFa beranjak kerumah Adam. Rasanya sudah tak sabar untuk menceritakan peristiwa penangkapan penculik kelas kakap ini kepada Adam. Sesampainya di rumah Adam, FiFa tanpa basa-basi menceritakan apa yang mereka lihat. Akhirnya persahabatan mereka bertiga pun dimulai. Ketiga bocah ini memiliki nama baru, yaitu, FiDaFa yang artinya Fira, Adam dan Fara.

3. GENRE CERITA
A. Jenis Genre
Dalam novel yang berjudul “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini bergenrekan sastra Fiksi, karena semua penceritaannya dikemas dalam buku berbentuk buku novel. Tokoh dan peristiwa yang dikisahkan memiliki kemungkinan untuk ada dan terjadi didunia nyata walau tidak pernah ada dan tidak terjadi. Novel pada cerita anak biasanya tidak terlampau banyak dan tebal bukunya. Dapat dibaca sekali baca karena tidak terlampau panjang. Pengarang mengkisahkan petualangan si kembar sebagai artis cilik papan atas sebagai presenter acara kuliner anak-anak yang berkeliling dunia dan menceritakan perjalanan mereka dalam memberantas kejahatan, dengan berhasil menjadi perantara untuk menangkap penculik kelas kakap, yakni mba Nadia dan komplotannya. Yang mana bisa saja kisah ini terjadi didunia nyata, bahkan kemungkinan juga tidak terjadi didunia nyata.

B. Kontribusi yang Diberikan
1) Nilai Personal
a. Perkembangan Emosional
Dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” mencerminkan bagaimana pengarang mengajak pembacanya, terutama anak-anak untuk mengidentifikasikan dirinya sebagai peran Fira dan Fara yang berhasil menjadi perantara pengungkap kejahatan Penculikan anak yang dilakukan oleh Nadia. Kedoknya ditutupi dengan bekerja sebagai Sekertaris Manager Trikata Chanel untuk mengelabui Polisi. Pengarang menggambarkan bagaimana pembacanya mengalami gejolak penasaran siapa yang telah memasukan kecoa kedalam koper si kembar.
b. Perkembangan Intelektual
Dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini pengarang mengajak pembacanya memahami interaksi yang terjadi antara Fara, Fira, Adam dan peristiwa yang mereka alami. Kemunculsn ide yang cerdas untuk mengeluarkan Adam dari rumah tahanan penculik membawa pembaca berkhayal seolah-olah merekalah “pembaca” yang menjadi peran utama (penbela kebenaran).
c. Perkembangan Imajinasi
Pengarang membawa pembacanya mengimajinasikan keadaan selanjutnya apa yang akan terjadi. Membuat pembaca penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Pengarang dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” memberikan kreasi dalam bentuk bacaan cerita mengenai dunia anak dengan penuh sentuhan kata yang kreatif, inovatif, singkat, padat dan jelas yang dapat dipahami dengan mudah oleh pembaca terutama anak-anak.
d. Perkembangan Rasa Sosial
Novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini berisikan keempatian Fira dan Fara dengan keadaan sekitar. Rasa sosial yang ditimbulkan dalam novel ini begitu terasa, bagaimana pengarang menggambarkan Fira dan Fara sebagai pemeran pratagonis yang berhasil menumpas kejahatan dengan peduli terhadap kehidupan sosial Adam yang diculik dan kemudian membantu Adam membebaskan dirinya dari komplotan penculik. Rasa saling membantu, tolong meanolong dan kerjasama yang terjalin sangat tergambar jelas dalam cerita ini.
e. Perkembangan Rasa Etis dan Religius
Pengarang menggambarkan bagaimana tokoh pratagonis yakni Fira dan Fara memiliki sikap yang baik, peduli terhadap sesama, rasa empatinya tinggi dan memiliki rasa sosial yang tinggi pula. Sikap religius yang dapat terlihat jelas dalam cerita ini, yakni Fira dan Fara selalu bersyukur atas apa yang mereka dapat dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan yang Maha Esa. Mengucapkan salam ketika bertamu dan pergi dari rumah mba Nadia, dan selalu berdoa disetiap sebelum tidur dan makan, dalam novel ini pengarang ingin menanamkan rasa patriot dan patuh terhadap Tuhan dan sesama. Rasa saling tolong menolong terhadap sesama nampak jelas ketika dengan tekad bulat Fira dan Fara ingin membebaskan Adam dari komplotan penculik walau penuh dengan ressiko, dengan perencanaan matang, penuh keetisan, tanpa terbaca sedikitpun oleh mba Nadia rencana pembebasan yang mereka lakukan.

2) Nilai pendidikan
a. Eksplorasi Penemuan
Pengarang membawa pembaca untuk ikut memikirkan dengan berangan-angan kira-kira siapa yang tega berbuat jahat kepada Fira dan Fara ketika di India. Pertama kira-kira siapa yang memasukan kecoa kedalam koper FiFa, kedua siapa yang dengan tega menjepitkan kertas kelift, sehingga FiFa terkurung didalamnya. Pengarang membuat pembacanya penasaran dengan hal yang tersebut disetiap bab, Pengarang membawa pembaca menemukan solusi dan akibat dari masalah yang timbul di bab selanjutnya. Tidak hanya itu, pengarang juga mengajak pembaca untuk ikut memikirkan kira-kira rencana seperti apa yang akan dilakukan oleh Fira dan Fara untuk membebaskan Adam.
b. Perkembangan Bahasa
Perkembangan bahasa yang nampak dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini sangat terasa, Pengarang memainkan kosakata bahasa dalam kalimat yang cukup bisa dimengerti oleh pembaca terutama anak-anak. Tidak hanya bahasa Indonesianya saja, namun ada juga beberapa kalimat yang menggunakan bahasa asing, seperti bahasa Inggris, namun cukup dimengerti oleh anak. Dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini tingkat kesulitan berbahasanya masih dalam jangkauan anak-anak. Namun demikian bahasa yang disajikan dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini sangat edukatif, yang mana percakapan yang dilakukan oleh tokoh menggambarkan bahasa yang sesuai dengan ejaan yang disempurnakan.
c. Perkembangan Nilai Keindahan
Pengarang memainkah keindahan bahasa yang ditulisnya, membuat pembaca menikmati setiap kalimat, namun tidak terlepas dari pemahaman pembaca tentang apa yang diucapkan tokoh dalam cerita. Alur cerita yang mudah dipahami oleh pembaca terutama anak-anak. Keindahan kalimat yang dikemas dalam bentuk cerita ini sangat menarik untuk dibaca.
d. Penanaman Wawasan Multikultural
Dalam novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini, pengarang mengajak pembacanya untuk keliling ke negara tetangga, seperti Filiphina dan India. Disana pembaca diperkenalkan tentang kebudayaan yang ada di Filiphina dan India, tempat bandara yang ada di Filiphina, yakni Bandara Intenasional Ninoy Aquino, hotel yang ada di Filiphina yakni Dusit Thani Manila Hotel yang cukup terkenal di Manila, di restaurant Adobo Yummy Restaurant yang menyediaikan makanan khas Filiphina yakni chiken adobo, chiken adobo merupakan potongan ayam yang dibumbui kecap, cuka, daun salam dan banyak bawang putih dan minuman khasnya slyrite gum ice yang merupakan perpaduan antara sirup leci dan moka dicampur dengan bubble yang dalam cerita rasanya sangat yummy, tidak hanya itu, pembaca juga diperkenalkan tentang bukit yang bertumpuk-tumpuk seperti coklat, yakni chocolate hill. Kemudian Indira Gandhi Internasional Airport yang ada di India, dengan kemegahan Taj Mahal yang sangat terkenal dan menjadi salah satu tujuh keajaiban dunia. Taj Mahal merupaka persembahan cinta kasih abadi Kaisar Shah Jahan untuk istrinya, Mumtaz Mahal. Ditempat peristirahatan hotel The Metropolitan Hotel dan restaurant ynag bernama “Fhituney Aksna Restaurant” yang menyediakan makanan khasnya samosa, merupakan makanan ringan dari India Utara, minuman khas masala chai yang merupakan minuman khas India yang terdiri dari teh rempah yang sangat terkenal diseluruh India, kemudian ada restaurant Rajpoot Restaurant yang menyediakan naan, roti khas India serta lassi minuman khas India yang terbuat dari yogurt yang dicampur dengan rempah India. Kemdian pergi ke restaurant Queen’s Tandoor Restaurant yang menyediakan tandoori chiken, ayam ala India yang tentunya dicampur dengan bumbu rempah yang lezat. Denag demikian pembaca diajak untuk berkeliling mengetahui hotel, bandara dan makanan khas di negara Filiphina dan India.
e. Penanaman Kebiasaan Membaca
Dengan adanya novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” ini diharapkan menjadi salah satu karya sastra yang dapat menjadi salah satu bacaan favorite terutama anak-anak dengan bahasa yang mudah dimengerti oleh pembaca terutama anak-anak dengan bahasa anak.

4. TENTANG PENGARANG
Pengarang novel “Yummy World (Petualangan Kuliner Gadis Kembar)” adalah Dias Nuryamsi yang lahir di Jakarta, 15 Januari 1998. Sekarang Dias bersekolah di SMP Negeri 2 Cilegon dan bertempat tinggal di Kota Cilegon – Banten. Novel ini diterbitkan oleh PT. Lingkar Pena Kreative Jakarta. Di PT. Lingkar Pena Kreative, ada tim Penulis Cilik Punya Karya yang tergabung dalam anggota IKAPI. Ini membuktikan bahwa karya sastra ini ditulis oleh kalangan anak-anak dan bisa dibaca untuk semua kalangan. Penulis yang terhitung masih anak-anak ini mengimajinasikan karyanya lewat tulisan dengan bahasa, emosional dan khayalan imajinasi sesuai dengan dunia anak. Karya sastra untuk anak tidak hanya ditulis oleh orang dewasa saja, namun anak-anak juga bisa menjadi pencipta cerita, baik dalam bentuk buku maupun bukan buku.

Contoh RPP Bahasa dan Sastra Indonesia SD (18)

1. Fitri Ferdayanti (0801675)
2. Khaerul Umam (0801752)
3. Tatang Hendrayana (0801685)
4. Fitriani (1004519)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III (tiga) / II (dua)
Pertemuan ke :
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit

I. Standar Kompetensi : Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam bentu karangan sederhana dan puisi.
II. Konpetensi Dasar : Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar ilusi dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik
III. Indikator : - Siswa dapat Menentukan urutan gambar
- Siswa dapat Membaca makna gambar ilusi
- Siswa dapat Membuat kalimat yang tepat, sesuai maksud gambar ilusi
- Siswa dapat Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar ilusi dengan menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik..
IV. Tujuan Pembelajaran :
Siswa dapat menulis karangan sederhana berdasarkan gambar
V. Materi Pokok : Menulis karangan
VI. Metode :
 Ceramah / informasi
 Cooperatif learning (inside outside cycle)
 Pemberian tugas
VII. Langkah-Langkah Kegiatan :
a. Kegiatan Awal
- Berdoa
- Guru mengabsen dan mengkondisikan kelas
- Untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, guru melakukan apersepsi dengan cara bercerita tentang macam-macam pekerjaan manusia.
b. Kegiatan Inti
• Guru memeberikan informasi atau ceramah kepada siswa tentang pekerjaan yang ada di sekitar kita
• Guru menyuruh salah seorang siswa maju ke depan dan bercerita tentang pekerjaan ayahnya
• Siswa dengan dibantu arahan dari guru bersama-sama membagi murid menjadi dua bagian untuk membuat kelompok.
• Guru menjelaskan tugas yang harus dilakukan oleh siswa
• Masing-masing kelompok membentuk lingkaran
• Kelompok yang pertama membentuk lingkaran kecil dan menghadap keluar.
• Lalu kelompok yang selanjutnya membentuk lingkaran di luar lingkaran pertama, menghadap ke dalam.
• Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi informasi mengenai macam-macam pekerjaan.
• Kemudian lingkaran yang besar bergeser searah jarum jam untuk berbagi informasi dengan pasangan yang lain dari lingkaran yang kecil, begitu seterusnya.
• Siswa dari lingkaran kecil harus menyiapkan satu deskripsi mengenai pekerjaan dan siswa yang dilingkaran kecil harus menebak apa nama pekerjaan tersebut.
c. Kegiatan Akhir
• Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan materi yang telah disampaikan
• Sebagai aplikasi materi, siswa diberi tugas individual untuk lebih memahami materi yang telah disampaikan

VIII. Sumber/Alat/Bahan
1. Bina Bahasa Indonesia karangan Tim Bina Karya Guru, hal : 27-29
2. Gambar-gambar pekerjaan manusia

Contoh RPP Bahasa dan Sastra Indonesia SD (17)

Prita Novita (0806773)
Siti Amiroh (0801659)
Yahdini Hanifan (0801697)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Nama sekolah : SDN UPI SERANG
Kelas/semester : V/2
Bidang study : Bahasa Indonesia
Alokasi waktu : 2 X 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran dan perasaan secara lisan dalam diskusi dan bermain drama
B. Kompetensi Dasar
Mengomentari sol faktual disertai alasan yang mendukung, dengan memperharikan pilihan kata dan santun berbahasa
C. Indikator
- Memproses informasi
- Mengembangkan pikiran
- Mengkomunikasikan informasi
- Bersosialisasi dengan teman yang lainnya
D. Tujuan pembelajaran
- Siswa mampu memproses informasi
- Siswa mampu mengembangkan pikiran
- Siswa mampu mengkomunikasikan informasi
- Siswa mampu bersosialisasi dengan teman yang lainnya
E. Materi pokok
Persoalan faktual
F. Metode pembelajaran
- Ceramah
- Diskusi
- Tanya jawab
G. Langkah-langkah pembelajaran
1. Kegiatan awal
- Salam
- Doa
- Absen
- Apersepsi : Guru menyampaikan inti materi dan kompetensi yang ingin dicapai.
2. Kegiatan inti
- Guru mengajukan isu yang terkait dengan pelajaran
- siswa diberi waktu satu menit untuk berpikir sendiri mengenai jawaban atau isu tersebut
- Guru meminta siswa untuk berpasangan selama 4-5 menit dan mendiskusikan mengenai apa yang telah dipikirkan
- Guru memimpin pleno kecil diskusi, tiap kelompok mengemukakan hasil diskusinya
- Guru meminta para pasangan bekerjasama dalam kelas secara keseluruhan
- Guru berkeliling kelas dari pasangan satu ke yang lain
- Guru mengarahkan pembicaraan pada pokok permasalahan dan menambah materi yang belum diungkapkan para siswa
3. Kegiatan akhir
- Guru dan siswa membuat kesimpulan
H. Sumber belajar
Buku paket Bahasa Indonesia kelas V
I. Penilaian
Lisan

Contoh RPP Bahasa dan Sastra Indonesia SD (16)

ELSA MARITA SILFIANINGSI ( 0801689 )
MELIYANA ( 0801702 )
TB. AMAL MARHANI ( 0801694 )
FITRIANI ( 1004519 )
EEN SUHENAR ( 1004521 )

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Tematik
Tema : Diri Sendiri
Kelas 1 Semester 1
Alokasi waktu 3 minggu

Standar Kompetensi :
1. IPS : Memahami identitas diri dan keluarga serta sikap saling
menghormati dalam kemajemukan keluarga.
2. IPA : Mengenal anggota tubuh dan kegunaannya serta cara
perawatannya.
3. PKN : Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan.
4. Matematika : Melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan sampai 20.
5. Bahasa Indonesia :
• Berbicara : Mengungkapkan fikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan perkenalan dan tegur sapa, pengenalan, benda dan fungsi anggota tubuh, dan deklamas..
• Menulis : Menulis permulaan dengan menjiplak menebalkan, mencontoh, melengkapi, dan menyalin.
6. Seni Budaya dan Keterampilan :
• Mengekspresikan diri melalui karya seni rupa..

Kompetensi Dasar :
1. IPS :
• Mengidentifikasi identitas diri , keluarga, dan kerabat.

2. IPA :
• Mengenal bagian-bagian anggota tubuh dan kegunaannya serta cara perawatannya.

3. PKN :
• Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama, dan suku bangsa.

4. Matematika :
• Membilang banyak benda .
• Mengurutkan banyak benda.

5. Bahasa Indonesia :
• Memperkenalkan diri dengan bahasa yang santun.
• Menjiplak berbagai bentuk huruf.

6. Seni Budaya dan Keterampilan :
• Mengekspresikan diri melalui menyanyikan lagu anak

Indikator :
1. IPS :
• Menyebutkan nama lengkap dan panggilan beserta usia.
• Menceritakan alamat tempat tinggal dan alamat sekolah .
• Menyebutkan nama ayah dan ibu, serta anggota keluarga yang tinggal di rumah.

2. IPA :
• Menunjukkan bagian-bagian tubuh ( mata, hidung, telinga, gigi, dll)
• Menceritakan kegunaan bagian-bagian tubuh yang diamati.

3. PKN :
• Menjelaskan ciri-ciri fisik perbedaan antara perempuan dan laki-laki.

4. Matematika :
• Menyebutkan banyak benda.

5. Bahasa Indonesia :.
• Memperkenalkan diri dengan bahasa yang santun.
• Menjiplak berbagai bentuk huruf.

6. Seni Budaya dan Keterampilan. :
• Menyanyikan lagu anak ”satu mata saya”

I. Tujuan Pembelajaran :
• Siswa dapat memperkenalkan diri, menceritakan anggota keluarga yang ada di rumahnya.
• Siswa dapat menunjukkan bagian-bagian anggota tubuhdan kegunaannya..
• Siswa dapat menjelaskan cirri-ciri fisik dari laki-laki dan perenpuan.
• Siswa dapat menyebutkan banyak benda.
• Siswa dapat menyebutkan identitas diri dengan bahasa yang santun.
• Siswa dapat menjiplak dan menebalkan huruf.
• Siswa dapat menyanyikan lagu anak ”satu mata saya”.

II. Materi Ajar ( Materi Pokok ) :
• Identitas diri dan keluarga
• Bagian-bagian anggota tubuh, kegunaan
• Oprasi hitung.
• Kalimat sederhana untuk memperkenalkan diri.
• Penulisan huruf, kata dan kalimat sederhana.
• Menyanyi

III. Metoda Pembelajaran :
• Ceramah
• Diskusi.
• Tanya jawab.
• Demontrasi.
• Pemberian tugas.

IV. Langkah-langkah pembelajaran :
A. Kegiatan awal :
• Mengisi daftar kelas , berdoa, mempersiapkan materi ajar, model, alat peraga.
• Memperingatkan cara duduk yang baik ketika menulis, membaca.
• Mengumpulkan tugas/ PR

B. Kegiatan inti :
• Guru membagi siswa menjadi 3 kelompok
• Siswa dikelompokan kedalam kelompok dengan 2 – 5 anggota
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang berbeda
• Tiap orang dalam tim diberi bagian materi yang diungkap
• Aggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari bagian / sub bab yang sama bertemu dalam kelompok baru (kelompok ahli) untuk mendiskusikan sub bab mereka
• Setelah selesai diskusi sebagai tim ahli tiap anggota kembali ke kelompok asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang sub bab yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan dengan sungguh-sungguh
• Tim ahli mempersentasikan hasil diskusi
• Guru memberi evaluasi

C. Kegiatan akhir
• Membuat kesimpulan dari tiap materi yang disampaikan.
• Mengerjakan post tes
• Pemberian PR / tugas
• Penutup

V. Alat dan Sumber Belajar
• Buku Sumber :
1. Buku Pengetahuan sosial SD kelas 2, Penerbit Erlangga
2. Buku Sains SD Kelas 2, Penerbit Erlangga
3. Buku Pendidikan Kewarganegaraan kelas 2 SD , Penerbit Grafindo Media Pratama
4. Buku Pelajaran Matematika SD Kelas 2, Penerbit Erlangga.
5. Buku Bina Bahasa Idonesia dan Sastra SD Kelas 2, Penerbit Erlangga
6. Buku Saya Ingin Terampil dan Kreatif D kelas 2, Penerbit Grafindo.

• Alat Peraga :
1. Gambar anggoa tubuh.
2. Gambar keluarga
3. Guru dan siswa

VI. Penilaian
Teknik Tes :
• Tes lisan.
1. Keberanian menjawab/ menyampaikan pendapat dalam diskusi kecil..
2. Ketepatan jawaban.
• Tes perbuatan.

Bentuk Tes :
1. Non Objektif tes

Instrument Tes :
• LKS


Butir Soal :
1. IPS :
Isilah titik-titik di bawah ini !
1. nama saya .........
2. rumah saya di ......
3. adik saya ada .......
4. kakak saya ada ........
5. saya sekolah di ...........

2. IPA :
Silanglah a, b atau c pada jawaban yang tepat !
1. ini gambar ………..
a. mata b. telinga c. kaki
2. bila kita makan menggunakan ............
a. tangan b. hidung c. mulut.
3. membaca menggunakan ......
a. rambut b. mata c. Perut
4. mata saya ada ....
a. satu b. dua c. tiga.
5. supaya bersih gigi harus .....
a. dicuci b. digosok c. dicabut

3. PKN :
Isilah titik-titik di bawah ini !
1. ibu saya seorang ...................
2. anak perempuan bermain .............
3. layang-layang dimainkan oleh anak ................
4. sesama teman harus selalu ..............
5. bertengkar perbuatan ...........
4. Matematika :
1. gambar kelereng ada .........................
2. gambar bunga ada ........................
3. gambar pensil ada ...........................
4. bangku di kelas ada ......................
5. penghapus papan tuls di kelas ada .................








Mengetahui, ....................., ............... 2009
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Tematik



_______________________ _______________________
NIP. NIP.